[Next] Bermain dengan Tuhan?

>> Rabu, 01 Juli 2009

Banyak orang berpendapat bahwa dengan rekayasa genetika manusia seakan-akan sedang bermain dengan Tuhan. Mengenai pendapat ini, Crichton melalui tokohnya Dr. Robert Bellarmino mengatakan:

‘Tuhan adalah pencipta DNA, yang menjadi dasar keanega ragaman hayati planet kita. Mungkin karena itulah beberapa kritikus rekayasa genetika mengatakan kita tidak boleh melakukannya karena ini seperti bermain dengan Tuhan. Beberapa doktrin ekologis juga mempunyai pandangan sama, bahwa alam itu sakral dan tak boleh diganggu gugat. Kepercayaan semacam itu tentunya sesat.’

Selanjutnya:



‘Tuhan memberi manusia tugas dan tanggung jawab untuk memelihara bumi dan semua makhluknya. Kita bukan bermain jadi Tuhan. Kita harus mempertanggung jawabkan pada Tuhan bila kita tidak menjadi penanggung jawab atas apa yang diberikan Tuhan kepada kita dalam segala keagungan dan keaneka ragaman hayatinya.....’

‘Rekayasa genetika menggunakan sarana yang diberikan Pencipta kepada kita untuk melakukan pekerjaan yang baik di planet ini. Tanaman yang tidak dilindungi dimakan hama atau mati beku dan kekeringan. Modifikasi genetis bisa mencegahnya...’

‘Rekayasa genetika hanya langkah lain dalam tradisi yang sudah lama diterima. Tidak menandai penyimpangan radikal dari masa lalu... Kadang-kadang kita mendengar opini bahwa kkta tidak seharusnya mengubah DNA, titik. Tapi, mengapa tidak? DNA tidak permanen. Seiring waktu DNA berubah....’

Namun berkaitan dengan penerapan rekayasa genetika pada manusia, Bellarmino tidak bisa menyembunyikan kegundahannya :

‘...Jadi, kita memodifikasi DNA atau tidak? Ini pekerjaan Tuhan atau kesombongan manusia? Keputusan-keputusan tersebut tak boleh dianggap enteng. Begitu juga topik yang paling sensitif, penggunaan sel benih dan embrio....Saya sendiri tidak punya jawaban...Saya mengakui hati saya gundah.’

Di bagian lain, dalam sebuah tanya jawab dengan siswa sekolah lanjutan, Bellarmino lagi-lagi harus menghadapi pertanyaan: ‘Bukankah kloning berarti bermain jadi Tuhan?’ Bellarmino menjawab:’Secara pribadi saya tidak mendefinisikan seperti itu. Kalau Tuhan menciptakan manusia dan menciptakan seisi dunia lainnya, sudah jelas Tuhan membuat alat rekayasa genetika....Itu karya Tuhan bukan manusia.’

Sampai di sini tentu perdebatan akan mengarah ke ranah pemikiran spekulatif. Ahli-ahli di luar bidang rekayasa genetika mestinya dilibatkan.

0 komentar:

Pengikut

  © Blogger template Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP