[Next] Makna tubuh

>> Jumat, 03 Juli 2009

Crichton mencuplik pernyataan Steven Weinberg (fisikawan AS, pemenang nobel fisika 1979) di pembuka novelnya: ‘Semakin alam semesta tampak bisa dipahami, semakin pula kelihatan tidak ada maknanya.’ Bagaimana pun cerita seputar rekayasa genetika membawa kita ke gambaran tubuh manusia sebagai benda kasar, seperti halnya mobil atau mesin jahit. Bagian-bagiannya bisa ditukar, diganti, atau diperjual-belikan secara terpisah. Bedanya, mobil dan mesin jahit tidak bisa memperbarui tubuhnya sendiri. Mual?

Cerita berikut ini akan membuatmu lebih mual. Seorang ibu bernama Georgia Bellarmino curiga dengan bekas luka memar di perut anak perempuannya. Sudah beberapa kali Georgia melihat luka semacam itu di perut Jennifer yang berusia enam belas tahun . Si anak bersikukuh itu luka biasa akibat benturan tak sengaja. Nalurinya sebagai ibu membawanya ke kamar anak perempuannya, memeriksa dengan teliti dan, wow, dia menemukan obat-obat fertilitas di plafon kamar mandi anaknya. Gerogia tercengang, apa yang terjadi dengan anaknya. Untuk apa dia menyuntikkan obat penyubur itu ke tubuhnya sendiri? Jawabannya datang dari salah satu teman kerja Georgia. Dia bercerita ,’...gadis-gadis remaja ini menyuntikkan hormon, memompa indung telur mereka, menjual sel telur...dan mendapatkan uang.”

Cerita utama di novel Next juga berkaitan dengan bagian tubuh yang diperjual belikan. Frank Burnett dikaruniai keistimewaan karena dalam tubuhnya terdapat rangkaian sel penghasil zat pemerang kanker, cytokine. Rangkaian sel itu ditemukan oleh dokter di UCLA, kemudian dipatenkan dan dijual lisensinya kepada perusahaan bioteknologi bernama BioGen. Sebagai pemegang lisensi atas rangkaian sel Burnett itu, BioGen merasa berhak memanen rangkaian sel Burnett kapan pun mereka membutuhkan dan menjualnya kepada yang membutuhkan. Bayangkan saja tubuh Burnett tak lebih dari ladang sel yang dimiliki BioGen. Ketika masalah ini dibawa ke pengadilan, Burnett kalah. Dia tidak punya hak atas tubuhnya sendiri di bawah ketentuan bernama eminent domain. Eminent domain mengacu pada hak negara untuk mengambil milik pribadi tanpa izin pemiliknya. Inilah problematika patent gen yang dikecam Crichton.

Lebih jauh Crichton juga tak sependapat dengan anggapan bahwa jaringan tubuh manusia yang sudah terlepas dari tubuh asalnya tidak memiliki ikatan lagi dengan pemilik asalnya. ‘Pendapat yang mengatakan jika kita sudah berpisah dengan jaringan kita, kita tidak lagi memiliki hak apa pun atasnya, adalah tidak masuk akal.’ Dia menekankan bahwa manusia memiliki ikatan emosional dengan bagian tubuh manapun yang dimilikinya. Ikatan itu tidak bisa diabaikan begitu saja. Atau diputus secara paksa. Seakan Crichton ingin menggarisbawahi pemberian makna bagi tubuh manusia sebagai kesatuan utuh yang memiliki jiwa, dan tidak bisa disamakan dengan, katakan, mobil dengan businya atau mesin jahit dengan jarumnya.

0 komentar:

Pengikut

  © Blogger template Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP